
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ibun menyelenggarakan kegiatan Syahriyahan Bulanan yang kali ini bertempat di Pondok Pesantren Nabaaul Huda, Desa Ibun, pada hari Sabtu, 29 November 2025.
Pengajian rutin ini menjadi ajang penting bagi para ulama dan warga NU untuk memperdalam pemahaman terhadap khazanah keilmuan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Kegiatan Syahriyahan kali ini berfokus pada kajian terhadap lima kitab kuning (turats) yang menjadi rujukan utama dalam tradisi keilmuan NU. Lima kitab yang dikaji adalah:
Kitab Kifayatul Azkiya (Bidang Tasawuf/Akhlak)
Kitab Risalah Ahlussunnah Waljamaah (Bidang Aqidah/Ke-NU-an)
Kitab Bajuri (Bidang Fiqih)
Kitab Kifayatul Awam (Bidang Tauhid)
Kajian kitab dipimpin langsung oleh Mu’alim Ust. Fahri, seorang tokoh ulama yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri.
Dalam penyampaiannya, Ust. Fahri menekankan pentingnya menjaga sanad keilmuan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab-kitab tersebut sebagai benteng akidah umat.

Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Ibun, Sahabat Ajang Suryana menyampaikan apresiasi yang tinggi atas antusiasme para jamaah yang hadir, termasuk para pengurus Ranting NU, Banom (Badan Otonom), serta tokoh masyarakat sekitar.
“Syahriyahan bulanan ini adalah wujud nyata komitmen MWC NU Ibun dalam melestarikan tradisi keilmuan salafus shalih dan menguatkan pemahaman Aswaja An-Nahdliyah. Kami berharap, melalui kajian kitab ini, semangat keislaman yang moderat, toleran, dan berbasis ilmu terus tertanam kuat di tengah masyarakat Ibun,” ujarnya.
Kegiatan berjalan dengan khidmat dan diakhiri dengan pembacaan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan bangsa serta mendoakan para muassis (pendiri) NU.


